Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh _monggo pinarak ingkang sekeco_

Jumat, 22 Oktober 2010

SEKS DAN SPIRITUALIS, Sebuah Kajian
 
 Seks selalu menjadi tema sentral dalam segala ruang perbincangan publik.
 Saya sendiri tak tertarik untuk bergabung dalam ruang-ruang diskusi seperti itu, karena kebanyakan daripadanya lebih cenderung kepada joke-joke yang cabul.
 Tidak elegan, tidak etis, dan—sejujurnya—terasa memuakkan.


SEKS DAN SPIRITUALIS, Sebuah Kajian

Seks selalu menjadi tema sentral dalam segala ruang perbincangan publik.
Saya sendiri tak tertarik untuk bergabung dalam ruang-ruang diskusi seperti itu, karena kebanyakan daripadanya lebih cenderung kepada joke-joke yang cabul.
Tidak elegan, tidak etis, dan—sejujurnya—terasa memuakkan.
Kalaupun terkadang saya tertarik dalam forum seperti itu, hal itu tak lebih hanya karena pesona libidal yang merangsang naluri seksual saya, tapi itu juga sering saya tepis.

Walau begitu, ada satu tema yang sangat menarik dari diskusi-diskusi tentang seks yang sempat mengembara dikalangan tertentu, yaitu 'Seks dan Spiritualisme'.
Tema itu pernah saya baca dari novel fenomenal Dan Brown, DaVinci Code, yang mengangkat sejarah tentang ritual suci sekte agama masa lampau dengan berhubungan intim antara pria dan wanita.
Dalam novel itu, diceritakan bahwa titik orgasme adalah titik ekstase terdekat yang dialami manusia untuk menyatu dengan Tuhan.

Saya sempat sangat terpesona dengan isu bernilai sejarah itu, tetapi saya belum sempat menelusuri manuskrip- manuskrip atau makalah yang membahas mengenai itu.

Belakangan, saya menjadi amat tertarik dengan tema tersebut setelah saya membaca beberapa tulisan kosmopolis mengenai hal tersebut, yang salahsatunya saya temukan di Kompasiana.

Salah satu isu sentral yang cukup menggelitik jiwa saya adalah tentang 'Menemukan Tuhan Melalui Seks'.
Bisakah?
Benarkah?
Apakah itu ' sesat'?

Saya tak mampu dan tak akan menyimpulkan semacam itu.
Sudah menjadi kebiasaan dan kecenderungan saya, untuk mengkaji segala sesuatu sesuai dengan proporsinya—atau dalam filsafat China dikenal dengan keseimbangan.

Pertama, saya akan coba mencari rujukan-rujukan filosofis dari nilai-nilai kebudayaan dunia tentang dua hal itu :

Seks dan Spiritualitas.
1. SEKS Sejujurnya, saya cukup kesulitan menemukan pondasi-pondasi deskripsi ilmiah dari Seks.
Rujukan-rujukan tentang seks dari manuskrip-manuskrip besar di dunia baru bisa saya dapat dari Keyakinan-Keyakinan Hindu, Kesustraan Hindu, Bible, dan al-Quran.
Kebudayaan Hindu : Lingga dan Yoni (1) Dalam Keyakinan Hindu, Seks menjadi tema yang cukup fundamental.
Seks menjadi pondasi filosofis dan teologis yang mendasar dalam keyakinan Hindu.
Yang paling populer dari itu adalah Simbol Lingga dan Yoni.
Dalam keyakinan Hindu, secara harafiah, simbol Lingga dan Yoni adalah simbol alat kelamin pria dan wanita.
Kemudian, makna filosofis dari simbol Lingga dan Yoni antara lain adalah : Kamus; Jawa Kuna Indonesia mendefinisikan: "Linga (skt) tanda, ciri, isyarat, sifat khas, bukti keterangn, petunjuk; Lingga, lambang kemaluan lelaki (terutama Lingga Siwa dibentuk tiang batu), patung dewa, titik tugu pemujaan, titik pusat, pusat poros, sumbu". " Yoni (skt) rahim, tempat lahir, asal Brahmana, Daitya, dewa, garbha, padma, naga, raksasa, sarwa, sarwa batha, sudra, siwa, widyadhara dan ayonia ." (P.J. Zoetmneder, S.C. Robsou, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994 , 601 , 1494).
Ensiklopedia Indonesia memberi definisi : " Lingga, dalam mithologi Hindu : alat kelamin pria (lat : phallus, lambang siwa sebagai dewa semesta, kebalikan dan Yoni.
"Yoni, alat kelamin kemaluan perempuan sebagai tara atau timbalan dan Linggam merupakan lambang syakti atau prakrti yang dijabarkan dalam bentuk unsur kewanitaan "
( Ensiklopedia Indonesia Ikhtisar Baru Van Hove, Jakarta 1990 , 2020 dan 3993)

Dancing with Siva Lexicon memberi definisi lingga atau Siva lingga sebagai berikut:" Tanda (mark or sign) dari Siva. Ikon Siva yang paling banyak digunakan, ditemukan hampir di semua mandir Siva. Bentuknya bundar, eliptik, citra aniconic, biasanya diletakan di atas dasar bundar, atau pitha.
Sivalinga adalah simbol paling kuno paling sederhana dan Siva, khususnya Parasiva, Tuhan di luar semua bentuk dan sifat-sifat.

Pitha merepresentasikan Parashakti, kekuatan Tuhan ." The Oxford Dictionary of World Religions menambahkan: " Lingga adalah simbol energi generatif. Menyebut ini sebagai "phallic worship" (pemujaan palus) adalah salah secara total memahami represenrasi ecara miniatur atau bentuk simbolik, menciptakan dan melepaskan kekuatan dengan mana dia diasosiasikan ." Secara general, secara filosofis dan maknawiah, Lingga dan Yoni memiliki arti sebagai berikut : Lingga sebagai simbol Ayah (Tuhan) dan Yoni sebagai Ibu (pertiwi), sebagai alam semesta, telah dipuja oleh umat umat Hindu sejak 3.500 tahun sebelum masehi.

Lingga dan Yoni diwujudkan menjadi tempat suci atau bangunan suci dalam bentuk arca pelinggih, candi, seperti bangunan Padmatara yang kita kenal sekarang.

Kebudayaan Hindu : Kamastura Selama berabad-abad, dunia telah mengenal sebuah karya sastra yang sangat adiluhung yang membahas dengan detil mengenai (ritual suci) hubungan seks antara pria dan wanita.
Kamasutra adalah sebuah manuskrip kuno yang besar dan telah memberikan pencerahan bagi dunia modern.

Namun, apakah sebenarnya (Kitab) Kamasutra itu?
Kama Sutra adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta ( काम kāma, yang berarti keinginan, hasrat, cinta atau nafsu) dan ( सूत्र sūtra, yang berarti benang atau rangkaian), sehingga secara keseluruhan mempunyai arti sebagai rangkaian dari adegan hasrat dalam percintaan (seksual).

Ada sebagian orang yang mendifinisikan Kama Sutra sebagai tali atau benang pengikat dalam percintaan.

Buku Kama Sutra merupakan hasil karya literatur Sansekerta yang dikarang oleh Mallanaga Vatsyayana dan banyak dipakai sebagai buku acuan dalam hal percintaan.

Secara keseluruhan buku ini terdiri dari 36 bab yang terbagi menjadi 7 bagian, dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk ke dalam bahasa Inggris (oleh Burton dan Doniger).

(2) Kebudayaan Hindu : Konsep Chakra, Karma dan Kundalini
(3) Dalam keyakinan Hindu, ada konsep keyakinan mengenai Chakra, Karma dan Kundalini.

Ketiganya adalah dimensi yang terpisah, tapi akan menjadi berhubungan manakala kita akan melakukan laku batin dan raga melalui Yoga untuk membangkitkan kekuatan besar yang ada di dalam diri—yang dikenal dengan nama Kundalini.

Manusia, menurut keyakinan Hindu, memiliki kekuatan terpendam di dalam tubuh yang diberi nama Kundalini.

Dalam kepercayaan Jawa dan Indonesia pada umumnya, kekuatan ini dikenal dengan tenaga dalam.

Kundalini ini adalah kekuatan terpendam di dalam tubuh, yang apabila tidak dibangkitkan, akan selalu terpendam dan tersembunyi, letaknya ada di ujung tulang ekor.

Untuk membangkitkan kundalini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan dan mengaktifkan Chakra.

Apakah itu Chakra?
Chakra adalah 'organ' ghaib dari tubuh, atau organ dari ruh.
Chakra adalah sama seperti tangan, kaki dan kepala bagi tubuh, namun ia adalah bagian dari organ ruh, yaitu dimensi ghaib dari eksistensi manusia.

Jika dianalogikan dengan komputer, jika tubuh manusia adalah hardware, maka Chakra itulah yang merupakan software-nya.

Dengan aktifnya chakra— dan ditambah dengan bangkitnya kundalini—maka organ fisik dan jiwa manusia akan mengalami kebangkitan kekuatan yang luar biasa.

Ada banyak cara untuk mengaktifkan Chakra, dengan salahsatunya yang paling terkenal adalah melalui Yoga—yang mana yoga sendiri terdiri dari banyak jenis.

Setelah chakra bersih dan aktif, maka kita bisa melakukan latihan untuk mengaktifkan/membangkitkan Kundalini.

Selain pengaktifan Chakra dan Kundalini, ada satu dimensi yang sangat vital dalam hal ini, yaitu Karma.

Karma adalah 'kekuatan kosmologis sebab-akibat', atau hukum alam yang bersifat kosmologis.

Jika kita banyak melakukan perbuatan tercela, maka kita akan menyerap energi karma negatif ke dalam tubuh, dan energi karma negatif inilah yang akan menyumbat jalur-jalur Chakra, yang akibatnya, akan membuat kita menjadi orang yang cenderung berbuat negatif—karena chakra-nya kotor dan beku, maka kejernihan ruhnya juga terganggu, sehingga tubuh pun ikut terganggu.

Untuk itu, dalam hubungannya dengan proses pembangkitan kundalini, selain melalui pembersihan dan pengaktifan chakra melalui olah yoga, hal yang sangat penting juga kita harus lakukan adalah menghindari segala perbuatan tercela.

Lalu, apa hubungannya Chakra, Kundalini dan Karma dengan Seks.

Masih menurut keyakinan Hindu, jika hubungan seks antara pria dan wanita dilakukan dengan cara yang benar dan atas dasar rasa cinta yang tulus, chakra seks dari keduanya akan memancarkan aura yang akan menyatu.

Dengan penyatuan dua aura chakra seks tersebut, chakra seks dari keduanya akan semakin aktif, dan akan memberikan dampak positif bagi ruh dan tubuh keduanya.



Seks Dalam Alkitab (4)

Saya sungguh mengalami kesulitan menemukan ayat-ayat tentang seks di dalam Alkitab.

Saya baru menemukan satu pasal dalam Alkitab yang mendekati hal tersebut, yaitu dalam Kidung Agung.

Kidung Agung merupakan ayat-ayat dalam Alkitab Perjanjian Lama yang berisi kidung/ puisi tentang cinta, yang sarat dengan ekspresi-ekspresi sensualitas.

Saya kutip beberapa bagian dari Kidung Agung tersebut, bagian yang menurut saya cukup vital dan fundamental mengenai pesan Alkitab terhadap nilai- nilai sensualitas dari manusia : Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem : mengapa kamu membangkitkan dan menggerakan cinta sebelum diinginkannya? ( Kidung Agung 8 :4)Taruhlah aku seperti materai pada hatimu, seperti materai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala apai TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina . (Kidung Agung :6-7)


:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::
Seks dalam Al-Qur`an
:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::

Seperti halnya dalam Alkitab, saya menemukan kesulitan menemukan ayat-ayat yang mengkhususkan pada pembahasan yang detil perihal seks.

Saya baru berhasil menemukan beberapa ayat yang berkaitan dengan fitrah-fitrah kemanusiaan yang berhubungan dengan kecenderungan pria kepada wanita, dan sebaliknya.

Surat ar-Ruum (30) ayat 21 : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan- Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir .

Walaupun begitu, norma-norma mengenai seks juga ada dalam beberapa hadist Rasulullah S.a.w, yang mengatur mengenai adab-adab berhubungan suami-istri.

Dalam hadist- hadist Rasulullah-lah, aturan-aturan teknis tentang lembaga pernikahan dijelaskan, hingga adab-adab berhubungan suami-istri di dalam kamar.

Salahsatu sabda Nabi S.a.w yang sangat agung mengenai adab berhubungan suami-istri tersebut adalah bahwa suami dilarang untuk berhenti secara sepihak dalam berhubungan, sebelum sang istri mencapai kepuasan/orgasme.

Selain itu, dalam hubungan suami-istri, Nabi S. a.w juga menyuruh agar dilakukan muqadimmah (foreplay/pemanasan) yang cukup terlebih dahulu.
Itu merupakan 'sopan-santun' yang wajib dalam hubungan suami-istri (dalam bahasa Arab : Jima`).





2. SPIRITUALITAS



Setelah saya membahas sedikit mengenai seks, sekarang saya mencoba mencari tahu tentang spiritualitas.

Apakah sebenarnya spiritualitas itu?
Mungkin selama ini banyak opini dan persepsi yang perlu dikaji ulang mengenai spiritualisme.

Kebanyakan orang selalu mengasosiasikan spiritualitas dengan relijiusitas, atau dengan lembaga agama.

Benarkah demikian?
Jika benar, kenapa banyak orang beragama yang berlaku kotor dan jahat?


Sebelum menyimpulkan, mari kita bahas terlebih dahulu satu-per-satu.

Pengertian Spiritualitas Menurut Para Ahli (5)
Karena kata spiritualitas tidak tercantum dalam dalam satu-pun teks kitab suci agama-agama di dunia, maka rujukan pertama saya adalah pendapat para ahli yang mengkaji masalah sosial, yang merumuskan definisi-definisi mengenai spiritualitas.

Beberapa pendapat ahli mengenai Spiritualisme : McCormick (1994) : Spiritualitas adalah sebuah pengalaman batin dari seorang individu yang bisa dibuktikan dari perilaku-perilaku (keseharian)nya .

Neck dan Milliman (1994 :9) : Spiritualitas adalah " Menunjukan hasrat kita untuk mencari makna dan nilai- nilai dari hidup kita dan merupakan sebuah proses dari perjalanan hidup seseorang yang kemudian menjadi dasar pemegang-teguhan nilai-nilai individu yang mendalam ".

Dehler dan Welsh (1994) : Spiritualitas adalah perasaan paling dasar untuk menyatu dengan (kesadaran) diri secara penuh, lingkungan, dan seluruh alam raya .


Secara general, spiritualitas bisa dilihat sebagai sejumlah nilai internal individu, keyakinan, perilaku dan emosi.

Merujuk pada definisi Wikipedia.org, spiritualitas adalah berhubungan kepada, terdiri dari atau memiliki sifat dasar dari jiwa; tidak nyata.

Memiliki kedekatan makna dengan imaterialisme, dualisme, ' sesuatu' yang diluar hasrat-hasrat duniawi, dan kekekalan.

Jadi, saya bisa menyimpulkan dalam istilah yang sederhana, bahwa spiritualitas itu menyangkut pengalaman batin yang mencerahkan, keyakinan yang mendalam (akan nilai- nilai luhur), dan perjalalanan mencapai kesadaran akan hakikat-hakikat kehidupan—untuk mencapai kearifan hidup.


Dengan demikian, saya bisa menghubungkan spiritualitas dengan lembaga agama, karena lembaga agama adalah sumber paling populer dan lembaga paling besar untuk mencari dan mendapatkan nilai-nilai tentang kehidupan yang menjadi pedoman.

Walaupun tentu saja, spiritualitas bukan sama dengan agama, tetapi kita bisa mendapat pengalaman spiritualitas dari petunjuk- petunjuk agama.

Spiritualitas dan Kristen Terlalu panjang dan kompleks jika harus menganalisis dan mengkaji teks Alkitab mengenai hakikat beriman menurut jalan Juruselamat Kristus.

Secara garis besar, hakikat mengenai tujuan beriman kepada Tuhan ada dalam Sepuluh Perintah Allah (6) :
1 . Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
2 . Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
3 . Kuduskanlah hari Tuhan. hari apa, sabat apa minggu.
4 . Hormatilah ibu-bapamu.
5 . Jangan membunuh.
6 . Jangan berzinah.
7 . Jangan mencuri.
8 . Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
9 . Jangan mengingini istri sesamamu.
10 . Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.


Sebuah poin yang sangat penting bisa saya dapat dari sepuluh perintah Allah, yaitu bahwa tujuan utama beriman kepada Allah adalah untuk mencapai Allah itu sendiri.

Bahwa tujuan paling hakiki dari keimanan adalah meyakini eksistensi Sang Pencipta, dan kemudian untuk bisa mendapat kasih-Nya.

Setelah memperoleh keyakinan akan eksistensi-Nya, maka kita diharuskan melakukan berbagai amal kebajikan— yang tercantum dalam perintah 3-10 , yang tujuannya tak lain untuk mendapatkan kasih-Nya, untuk menyatu dengan-Nya dalam kedamaian.



:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::
Spiritualitas dalam Islam
:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::)(:::::


Seperti halnya dalam keyakinan Kristiani, terlalu kompleks dan amat luas ajaran-ajaran dalam Islam untuk dijelaskan.

Agar lebih mudah, maka saya kutip mengenai ajaran moral inti dari Islam, yang terkenal juga sebagai ' Sepuluh Perintah Tuhan versi Islam' (7) .

Ajaran moral itu tercantum dalam Al- Qur`an Surat Al-An`aam (6) : 150-153.

1 . Katakanlah: "Bawalah kemari saksi- saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini" Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,

2 . berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa,

3 . dan janganlah kamu membunuh anak- anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,

4 . dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,

5 . dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah ( membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).

6 . Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.

7 . Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.

8 . Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),

9 . dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

10 . dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus (Shirattal Mustaqim), maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan ( yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.


Jika disimpulkan, ajaran tentang nilai- nilai keimanan Islam sangat mirip dengan ajaran tentang nilai-nilai Keimanan Kristiani, yaitu : Mendekati Allah untuk meraih ke-ridha-an-Nya, atau kasih-Nya, dan untuk meraih itu, harus dilakukan dengan melakukan perbuatan baik, dan menghindari perbuatan keji (homoseksualitas, zinah, pemerkosaan).




Spiritualitas dalam Hindu (8)

Ajaran Hindu adalah ajaran yang berdasar dan menuju pada jalan Dharma.

Ajaran hindu adalah ajaran yang berdasar, menjunjung tinggi dan menuju pada kasih, toleransi dan kedamaian jiwa.

Manuskrip-manuskrip suci mengenai ajaran Hindu antara lain yang bisa saya nukilkan diantara adalah :

"Hanya ada satu kebenaran tetapi para orang pandai menyebut-Nya dengan banyak nama." — Rg Weda (Buku I, Gita CLXIV, Bait 46)

Aku tidak pernah iri dan selalu bersikap adil terhadap semua makhluk. Bagi-Ku tidak ada yang paling Ku-benci dan tidak ada yang paling Aku kasihi. Tetapi yang berbakti kepada-Ku, dia berada pada-Ku dan Aku bersamanya pula (Bhagavad Gītā, IX. 29)

Jalan mana pun yang ditempuh seseorang kepada-Ku, Aku memberinya anugerah setimpal. Semua orang mencari-Ku dengan berbagai jalan, wahai putera Partha (Arjuna) (Bhagavad Gītā, 4.11)

Kepercayaan apapun yang ingin dipeluk seseorang, Aku perlakukan mereka sama dan Ku-berikan berkah yang setimpal supaya ia lebih mantap (Bhagavad Gītā, 7.21)

Seperti halnya Kristiani dan Islam, ajaran Hindu juga memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menuju Tuhan YME.

Bahkan, dalam doktrin Hindu, dikenal dengan adanya konsep reinkarnasi.

Yaitu suatu keyakinan yang mempercayai bahwa mahluk hidup akan terus mengalami daur-hidup tanpa henti, sampai mereka memperoleh pencerahan tertinggi dan menyatu dengan Tuhan YME.




KESIMPULAN Dari kajian singkat di atas, bisa saya tarik beberapa titik-titik garis yang bisa berhubungan antara seks dan spiritualitas, yaitu antara lain :

1 . Seks adalah dimensi yang sakral dan agung dari eksistensi manusia.

2 . Merujuk pada definisi dan telaah mengenai spiritualitas, maka dalam konteks yang luas, seks sangat bisa menjadi jalan menuju pencapaian pengalaman spiritual.

3 . Untuk mencapai pengalaman spiritual dari seks, syarat mutlak yang tak bisa ditawar adalah, seks harus dilakukan dengan cara yang benar, dengan sarana yang suci dan dengan semangat welas-asih yang tinggi.

Atau dalam manifesto yang sederhana : Pengalaman spiritual yang suci (9) dari seks hanya bisa diraih dari hubungan seks yang sah, yaitu hubungan suami- istri.

Dalam bahasa ilmiah, pengalaman spiritual itu bisa dianalogikan—tidak disamakan— dengan kepuasan psikologis puncak, kedamaian psikologis yang tinggi, dan keseimbangan jiwa.


Hubungan seks secara jahat, atau hubungan seks pra- nikah, atau hubungan selingkuh, apalagi hubungan seks menyimpang, tak akan bisa menghadirkan pengalaman spiritual yang suci dan agung, dan jika dikaitkan dengan konsep keyakinan Hindu, hubungan seks yang tidak sah akan membawa karma negatif bagi jiwa kita.


RENUNGAN
Seks adalah fondasi paling fundamental dari kelangsungan eksistensi manusia.
Dengan seks, manusia akan terus ada.
Oleh karenanya, seks merupakan dimensi yang sakral dari kehidupan manusia.

Tuhan sendiri telah berfirman dalam Al-Quran, mengenai hakikat keberadaan manusia.

As-Sajdah (32) : 7-8 Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah .
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina .

Al-Waaqi`ah (56) : 62 Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua) ?

Al-Waaqi`ah (56) : 58-59 Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya ?



Jadi, karena seks adalah dimensi yang sakral, maka kita harus meraihnya dengan jalan yang terbaik.

Tentu bukan maksud Tuhan mengatur kita tanpa tujuan yang mulia.
Manusia adalah sebaik-baik ciptaan, dan karenanya, untuk meraih jalan itu—yaitu kehormatan sebagai mahluk mulia— harus ditempuh dengan jalan yang mulia juga.

Kita bisa saja mendapat seks dimana-mana :
seks dijual bebas!
Tapi apakah itu hasrat kita yang paling agung dari hidup ini?
Saya selalu merenungkan satu hal mengenai itu, andai manusia cukup sebagai binatang yang berakal, maka kita tak perlu Tuhan, atau tak perlu meyakini adanya kekuatan kosmos dari alam semesta ini.
Kita bebas melepaskan hasrat seks, dan kita bebas menjalani hidup ini, selama anarkisme tak terjadi.

Tapi karena kita memang memerlukan Tuhan, maka kita harus menjalani hidup ini dengan Bimbingan-Bimbingan- Nya.

Dan dengan mengikuti Jalan-Nya, maka kita pun, Insya Allah, akan sampai pada-Nya.

Karena kita memang berasal dari-Nya, dan kita akan kembali (menyatu) dengan-Nya. *)

Saya seorang muslim, saya sangat mengharapkan koreksi dari Umat Kristiani dan Hindu sekalian mengenai penukilan-penukilan bagian ajaran- ajaran Suci anda semua.


Jika salah, maka akan saya koreksi, dan mungkin akan saya hapus. Catatan :

1 . Artikel mengenai Lingga dan Yoni saya dapat dari halaman Parisada Hindu .

2 . Artikel mengenai Kamasutra saya dapat dari halaman Wikipedia Indonesia.

3 . Artikel mengenai Kundalini, Chakra, dan Karma saya nukil dari sebuah buku : Kundalini, Teknik Efektif untuk Membangkitkan, Membersihkan dan Memurnikan Kekuatan Luar Biasa dalam Diri Anda . Irmansyah Effendi, Msc. Gramedia Pustaka Utama, 2004.

4 . Alkitab yang saya gunakan adalah Alkitab versi Terjemahan Resmi, dari software Alkitab Digital versi 2.7.
Anda bisa men-downloadnya secara bebas. Silahkan Googling untuk mencari halaman downloadnya.

5 . Definisi tentang spiritualitas di atas saya nukil dari sebuah jurnal ilmiah, yang berjudul An Examination of Proxy Measures of Workplace Spirituality : A Profile Model of Multidimensional Construct . Dari Journal of Leadership and Organizational Studies, 2006 , Vol. 12 , No.4. Tom W. Moore dan Wendy J. Casper.

6 . Artikel mengenai Sepuluh Perintah Allah di atas saya ambil dari halaman Wikipedia Indonesia.

7 . Artikel mengenai Sepuluh Perintah Allah versi Islam di atas saya ambil dari halaman Wikipedia Indonesia.

8 . Penukilan-penukilan bagian dari Bhagawadgita di atas saya dapat dari Wikipedia Indonesia, tentang 'Hindu'.

9 . Dengan merujuk pada pengertian Spiritualitas di atas, maka bisa dianalogikan, ada spiritualitas suci dan gelap.
Spiritualitas suci merujuk pada kedekatan dengan Tuhan karena budi luhur dan perbuatan baik
. Spiritualitas gelap berhubungan dengan perbuatan dosa dan spiritualitas 'palsu' yang didapat melalui ekstase-ekstase buatan (karena alkohol, drugs).


Pengkalisifikasian ini murni dari pemikiran saya pribadi.


Seks dan Spiritualitas, Sebuah Kajian
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/18/seks-dan-spiritualisme-sebuah-kajian/

Tidak ada komentar: