Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh _monggo pinarak ingkang sekeco_

Rabu, 30 April 2014

DOA UTAMA DI BULAN RAJAB

Astaghfirullaha wa atubu ilaih

Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya

Doa-doa yang utama dibaca di bulan Rajab:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur pada-Mu,
amal orang-orang takut pada-Mu,
keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu.

Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung,
sementara aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir.

Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sementara aku adalah hamba-Mu yang hina.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya,
karunikan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku,
kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia.

Ya Allah, sampaikan kepada Muhammad dan keluarganya para washi yang diridhai,
cukupi apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang
Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)

BULAN RAJAB

Bulan Rajab dikenal dengan sebutan Al-Ashom, yaitu bulan yang tuli
karena tak terdengarnya suara peperangan didalamnya, Bulan Rajam
karena didalamnya Allah telah merajam musuh-musuhNya dan para syaiton,
sehingga mereka tak dapat mengganggu para aulia dan solihin. Bulan
Rajab juga dikenal sebagai bulan Ashab, yakni bulan kucuran rahmat
bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat didalamnya dan limpahan
cahaya-cahaya qabulnya bagi seluruh alam.

DOA MASUK DI BULAN RAJAB

Allahummaa bariklanaa fii rajaba wa sya'ban wa balighna ramadhan

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, Sya'ban serta sampaikanlah
kami ke bulan Ramadhan

KE ISTIMEWAAN BULAN RAJAB

Bulan Rajab merupakan penanggalan Hijriyah, Bulan Rajab adalah bulan
ke- 7 pada penanggalan Hijriyah ini.
Dalam hadist Rasulullah SAW, ada beberapa keistmewaan bulan Rajab :

Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu
dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat.

Kelebihan bulan Rajab dari segala bulan ialah seperti kelebihan
Al-Quran keatas semua kalam (perkataan).

Puasa sehari dalam bulan Rajab seumpama puasa empat puluh tahun dan
diberi minum air dari syurga.

Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang
meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya.

Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang ber puasa itu di ampunkan
dosa-dosanya yang lalu.
Dipelihara Allah umurnya yang tinggal.
Terlepas daripada dahaga di akhirat.

Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa
sebulan pahalanya.

Siapa bersedekah dalam bulan Rajab, seperti bersedekah seribu dinar,
dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu
kebajikan, diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan.

"Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab/ Isra Mi'raj akan
mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa."

Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya'ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku.

Kemuliaan Rajab dengan malam Isra' Mi'rajnya, Sya'ban dengan malam
nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.

Puasa sehari dalam bulan Rajab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus).

Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.

Puasa 3 hari pada bulan Rajab, dijadikan parit yang panjang yang
menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).

Puasa 7 hari pada bulan Rajab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka.

Puasa 16 hari pada bulan Rajab akan dapat melihat wajah Allah di dalam
syurga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga.

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Asyhurul Hurum, sebuah bulan
yang dimuliakan selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Puasa dalam bulan Rajab sebagaimana bulan mulia lain, hukumnya adalah sunnah.

Diriwayatkan dari mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah SAW bersabda,
"Puasalah pada bulan-bulan haram (mulia)." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah,
dan Ahmad).

Banyak sekali keistimewaan yang diperoleh apabila kita mau menunaikan
puasa Rajab, Salah Satunya adalah sebagai berikut:

1. Laksana puasa sebulan.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab
sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka
ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahanam.
Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga.
Dan bila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua
permintaannya." HR. At-Thabrani.

2. Mencatat Amalnya selama 60 Bulan.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab,
Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan." Abu
Hurairah.

3. Puasa 7 hari pada bulan Rajab akan menutup pintu neraka baginya.

4. Puasa 8 hari pada bulan Rajab akan membuka 8 pintu surga untuknya.

5. Puasa 10 hari pada bulan Rajab maka akan menghapus dosa-dosanya dan
diganti dengan kebaikan.

6. Puasa sehari pada bulan Rajab akan mendapatkan air susu yang
berasal dari sungai Rajab di surga.
Rasanya manis melebihi madu.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang
dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih
manis dari madu. Barang siapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia
akan dikarunia minum dari sungai tersebut."

Semoga kita mendapatkan keistimewaan di bulan rajab ini.

Amin...

Selasa, 29 April 2014

BISMILLAHNYA NABI SULAIMAN

Bismillah-nya Nabi Sulaiman demikian mantap hingga tak satu pun
binatang, manusia, atau jin yang berani menentangnya.

Bismillah telah menjadi senjata Nabi Sulaiman yang paling ampuh,
dimana sebagian kecil dari keampuhannya itu, Insya Allah dapat kita
miliki.

BISMILLAH SYAITAN GEMUK DAN KURUS

Dikisahkan, bahwa syaitan gemuk telah bertemu dengan syaitan kurus.
Syaitan gemuk bertanya kepada syaitan kurus mengapa keadaannya
sebegitu lalu syaitan kurus menjawab; aku telah tinggal di rumah orang
yang sering mengucapkan kalimah Bismillah lalu aku menjadi kurus
seperti ini.
Kemudian syaitan gemuk berkata; aku tingal di rumah orang yang tidak
mengerti apa-apa, aku makan bersamanya, pakaiannya dan pernikahannya.
Sesudah itu aku naik ke atas tengkuknya seperti kendaraan saja layaknya.

Rasullullah menyuruh para sahabat beliau mengucapkan Bismillah sebelum
makan supaya merasa kenyang dan mendapat berkah dari Allah.

Astagfirullah

Astaghfirullah...

Sebaiknya segera diucapkan jika lidah kita terselip perkataan yang
tidak patut atau ada tindakan kita yang tidak pantas.

Astaghfirullah adalah kalimat yang akan menyadarkan kita untuk selalu
waspada bahwa semua anak Adam adalah juru salah.

Namun, sebaik-baiknya orang yang salah itu adalah orang yang
cepat-cepat bertaubat.

Seperti...

Lidah terselip perkataan

Tindakan keluar jalur

Bahkan terlintas pikiran yang tidak pantas

Sebaiknya segera beristighfar.

Karena dosa besar juga bisa dibentuk dari dosa-dosa kecil yang
dilakukan secara terus-menerus.

Seperti ranting yang terlihat tak berarti, namun bila dikumpulkan
mampu menjadi api unggun yang sangat besar.

Alhamdulillah

Alhamdulillah...

Sebaiknya kita ucapkan pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu
tindakan, pekerjaan apapun itu...

Karena segala usaha yang kita lakukan berhasil maupun gagal, tidak
akan lepas dari ridha Allah SWT

Kalau sukses jangan takabur
Kalau gagal jangan putus asa
Karena Alah Maha Tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.

Bismillah

Bismillah...

Sebaiknya kita ucapkan pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu, apapun
yang kita lakukan semata-mata hanya mencari ridho Allah SWT saja.

Senin, 21 April 2014

MANFAAT BERSYUKUR

Manfaat dari bersyukur yang dapat kita peroleh :

> Allah akan menambahkan nikmat seorang hamba nya yang bersyukur

> Jauh dari sifat ingkar terhadap nikmat Allah

> Allah akan selalu mengingat kepada orang yang senantiasa bersyukur

> Membuat hati kita menjadi lapang dada dan bahagia

> Terhindar dari azab Allah yang begitu pedih yang disebabkan karena tidak bersyukur

> Jika kita bersyukur akan meningkatkan kekuatan kita menarik apa yang kita inginkan.

> Sementara semakin banyak kita bersyukur, akan semakin banyak perasaan positif pada diri kita.

> Membuang energi negatif di dalam diri kita dan dengan izin Allah menggantikannya dengan energi positif di dalam diri kita sehingga segala perasaan buruk, penyakit hati seperti marah, dengki, kecewa, dendam yang tersimpan di dalam diri kita akan ter-eliminasi.

Dan masih banyak lagi dahsyatnya keutamaan bersyukur yang luar biasa
manfaat nya bagi diri kita, oleh karena itu, marilah bersama-sama kita
bersyukur kepada Allah SWT agar diberikan jalan yang terbaik bagi
kehidupan kita.

Minggu, 20 April 2014

Thaharah Bersuci Hati Suci

Thaharah (bersuci) itu, demikian kata Al-Ghazali, ada empat tingkat ;

Pertama, membersihkan hadats dan najis yang bersifat lahiriah.

Kedua, membersihkan anggota badan dari berbagai pelanggaran dan dosa.

Ketiga, membersihkan hati dari akhlak yang tercela dan budi pekerti yang hina.

Keempat, membersihkan hati nurani dari apa yang selain Allah.

Dan yang keempat inilah taharah pada Nabi dan Shiddiqin.

Hati yang suci menjadi jalan menuju keselamatan jiwa dan raga

Hati yang suci adalah hati yang bersih

Tenang, tidak marah dan tidak ada dendam

Kamis, 17 April 2014

SHOLAWAT BARIYYAH

Allahumma yaa daaimal fadli 'alal bariyyah yaa baasithal yadaini
bil'athiyyah yaa shaahibal mawahibissaniyyah sholli 'alaa sayyidina
Muhammadin khoiral waraa sajiyyah waghfir lii yaadzal 'ulaa fii
haadzihil 'asyiyyah.


Ya Allah , wahai Dzat yang langgeng anugerahnya kepada manusia, wahai
dzat yang membentangkan kedua tangannya dengan pemberian.
Wahai Dzat yang mempunyai pemberian-pemberian yang luhur.
Limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, sebaik-baiknya manusia di dalam budi pekertinya/akhlaqnya.
Dan ampunilah aku, wahai dzat yang mmpunyai keluhuran di malam ini.


Fadhilah dan manfaatnya:

Ibnu Abbas ra, berkata : barang siapa yang membaca sholawat ini malam
jum'at 10 kali, maka Allah akan mencatat baginya 100 juta kebaikan,
menghapus dari padanya satu juta keburukan, dan mengangkat dari
padanya 100 juta derajat, dan besok pada hari kiamat Nabi Ibrahim
kekasih Allah memintakan rahmat kepada Allah untuknya.

Manfaat lain, bagi yang sedang menuntut ilmu, baik yang di Pondok
Pesantren maupun di sekolah-sekolah lain, apabila ingin di beri
kecerdasan otaknya dan ingin segera tercapainya ilmu yang dituntut,
maka bacalah sholawat ini sebanyak-banyaknya, tapi jangan lupa belajar
yang rajin.

______________________________
______________________________

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi.
Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)

Kamis, 10 April 2014

SHOLAWAT

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi.
Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)

SHOLAWAT QUTHBUL AQTHAB

Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin fil awwaliin washalli
'alaa sayyidina Muhammadin fil aakhiriinaa washalli 'alaa sayyidinaa
Muhammadin finnabiyyin washalli 'alaa sayyidina Muhammadin fil
mursaliin, washalli 'alaa sayyidina Muhammadin fil malail a'laa ilaa
yaumiddiin.


Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
pada zaman/abad awal dan di abad yang terakhir (akhir zaman) , di
dalam kenabian dan kerasulan (keutusan),di dalam golongan mulia sampai
hari qiyamat.

Fadhilah Sholawat Quthbul Aqthab :

Barang siapa yang ingin bertemu dengan nabi Muhammad di dalam mimpi,
maka maka baca Sholawat Quthbul Aqthab sebagai wirid 70 kali dalam
sehari semalam, demikian menurut Alhafizh Dimyathi.
Atau sebelum tidur wudlu, dan sholat sunnah 2 rekaat , setelah sholat
bacalah sholawat ini sampai tidur, tidurnya dalam keadaan suci baik
pakaian maupun tempatnya dan posisi tidurnya membujur ke utara muka
menghadap kiblat serta hatinya tidak melamun.

Rabu, 09 April 2014

SALAM DALAM SHALAT

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri.
Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu.
Jika jadi imam dalam shalat berjamaah, salam dilakukan sampai
terlihat hidung oleh makmum.
Menengok dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan:

"ASSALAAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAH

(Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

DUDUK TASYAHUD AKHIR (TAWARUK)

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk.

Caranya adalah :

1. Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil
membaca takbir.
2. Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul
duduk menyentuh lantai.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke
arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar
dengan lutut.
8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan
kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam
posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, sholawat, dan doa setelah
tasyahud awal.

Bacaannya sebagai berikut :

TASYAHUD AKHIR

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.

Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan )
Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi
Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD( tasyahud awal )WA 'ALAA
AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad
Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.

KAMAA SHALLAITAA 'ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.

Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

WA BAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada
Keluarganya.

KAMAA BAARAKTA 'ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.

Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi
Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

FIL 'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT
QALBII 'ALAA DIINIK.

Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia.
Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.

DUDUK TASYAHUD AWAL

Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud.
Ini pada shalat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada shalat zuhur,
asar, magrib, dan isya.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke
arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar
dengan lutut.
8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan
kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam
posisi ini kemudian membaca doa tasyahud.

Bacaannya sebagai berikut :

TASYAHUD AWAL

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.

Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan )
Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi
Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.

DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD DALAM SHALAT FARDHU

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu :

1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk.
Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke
arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha.
Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8. Pandangan lurus ke tempat sujud.
9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa
antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD :

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII WARZUQNII WAHDINII
WA'AAFINII WA'FU 'ANNII.

Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan
)-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku
Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.

SUJUD DALAM SHALAT FARDHU

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai.
Menurut hadist riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh
lantai ketika sujud, yaitu:

1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut :

1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut
sambil mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Telapak tangan dibuka, tidak dikepalkan.
Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di
mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya
jari-jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat.
Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh
juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang.

Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.

Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya,
disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian tangan,
dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.

Bacaa pada waktu sujud :

SUJUD :

SUBHAANA RABBIYAL A'LAA WA BIHAMDIH. - 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.

IKTIDAL SHALAT FARDHU

Iktidal adalah bangkit dari rukuk.
Posisi badan kembali tegak.
Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram.
Bersamaan dengan itu membaca kalimat :
"sami'allahu liman hamidah".
Badan kembali tegak berdiri.
Tangan rapat di samping badan.
Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika
membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadist dalilnya.
Padahal dalil yang digunakan sama.
Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan
rapat di samping badan.

Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

I'TIDAL :

SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.

Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan
Membalasnya ).

RABBANAA LAKAL HAMDU MIL'US SAMAAWATI WA MIL 'ULARDHI WA MIL
'UMAASYI'TA MIN SYAI'IN BA'DU.

Wahai Tuhan Kami !
Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh
Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.

BACAAN RUKU'

R U K U'

SUBHAANA RABBIYAL 'ADZIIMI WA BIHAMDIH. - 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.

DOA IFTITAH

ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI
BUKRATAW WAASHIILAA.

Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya.
Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya.
Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.

INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA
HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.

Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi
Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk
Orang-Orang Yang Musyrik.

INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN.

Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk
Allah, Penguasa Alam Semesta.

LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.

Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan
Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

RUKUK DALAM SHALAT FARDHU

Rukuk artinya membungkukkan badan.

Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut :

1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir.
Caranya sama seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut.
Bukan menggenggam betis atau paha.
Jari-jari tangan direnggangkan.
Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar.
Punggung dan kepala dalam posisi mendatar.
Tidak terlalu condong ke bawah.
Tidak pula mendongak ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.

Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

R U K U'

SUBHAANA RABBIYAL 'ADZIIMI WA BIHAMDIH. - 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.

SEDEKAP DALAM SHALAT FARDHU

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram.
Adapun caranya adalah sebagai berikut :

a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri,
tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada.
Boleh juga meletakkannya di atas pusar.
Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah.
Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah.
Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek
seperti Al Ikhlas, Al 'Asr, dan An Nasr.

Adapun Bacaan ada di bawah ini :

DOA IFTITAH
ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI
BUKRATAW WAASHIILAA.

Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya.
Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya.
Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.

INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA
HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.

Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi
Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk
Orang-Orang Yang Musyrik.

INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN.

Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk
Allah, Penguasa Alam Semesta.

LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.

Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan
Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

AL-FATIHAH :

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

AL HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN.

Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

ARRAHMAANIR RAHIIM.

Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

MAALIKIYAUMIDDIIN.

Penguasa Hari Pembalasan.

IYYAAKA NA'BUDU WAIYYAAKA NASTA'IINU.

Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon
Pertolongan.

IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.

Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.

SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI 'ALAIHIM
WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.

Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan
Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya
Orang-Orang Yang Sesat.

MENGANGKAT KEDUA TANGAN DALAM SHALAT FARDHU

Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan.

Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut :

1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas
atau ke samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh
juga merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

Catatan :
Mengangkat tangan ketika shalat terdapat pada empat tempat, yaitu
saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari
rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal)
untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

BERDIRI TEGAK UNTUK SHALAT FARDHU

Berdiri tegak pada shalat fardhu hukumnya wajib.

Berdiri tegak merupakan salah satu rukun shalat.

Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat di samping badan.
3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5. Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat.
Akan tetapi, jika benar-benar tidak mengetahui arah kiblat, boleh
menghadap ke arah mana saja.
Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.

Senin, 07 April 2014

HINDARI RIYA (SOMBONG) DENGAN :

Banyak mendatangi dan mendengarkan pengajian atau nasihat yang
disampaikan oleh para ulama yang membahas berbagai masalah dalam
islam.

Bergaul dengan teman yang baik dan soleh, disiplin beribadah dan
beramal soleh , serta membiasakan diri berakhlak terpuji.


Memelihara diri dengan beramal soleh secara ikhlas dan secara
sembunyi-sembunyi karena untuk mencari ridha Allah SWT.


Begitulah bahaya dari sifat riya bahkan riya itu dapat dikatakan
sebagai syirik khafi yang artinya syirik ringan karena mengaitkan niat
untuk melakukan sesuatu perbuatan pada sesuatu
selain allah.

RIYA (SOMBONG) YANG MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI

Selalu muncul ketidak puasan terhadap apa yang telah dilakukan.

Muncul rasa hampa dan senantiasa gelisah ketika berbuat sesuatu.

Menyesal melakukan sesuatu ketika orang lain tidak memperhatikannya.

Jiwa akan terganggu karena keluh kesah yang tiada hentinya.

Merugikan diri sendiri karena termasuk perbuatan tercela.

Minggu, 06 April 2014

WASPADAI BAHAYA RIYA (SOMBONG)

Riya berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain terhadap diri sendiri,
bahaya riya itu akan
dirasakan oleh dirinya berupa ketidak puasan, rasa hampa, sakit hati
dan penyesalan.

Bahaya
riya terhadap orang lain akan diolok olok dan dicaci oleh orang yang
dibantu atau
memberinya dengan riya itu.

RIYA DALAM PERBUATAN

Riya dalam perbuatan ini, misalnya ketika megerjakan shalat dan bersedekah.
Orang riya ini dalam mengarjakan shalat biasanya dia memperlihatkan
kesungguhan, kerajinan dan
kekhusukannya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jamaah.
Sehingga orang lain
melihat dia berdiri, rukuk, sujud dan sebagainya.
Dia shalat dengan tekun itu mengharapkan perhatian, sanjungan, pujian
orang lain agar dia dianggap sebagai orang yag taat dan tekun
beribadah.
Orang yang riya dalam shalat akan celaka.

Firman allah swt :

Yang artinya:"(4)maka celakalah orang yang shalat.(5) yaitu
orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.(6) yang berbuat riya.(7)dan
enggan (memberikan) bantuan."
(QS Al-Maun/107:4-7).

Riya yang berhubungan dengan perbuatan ini masih dapat dilihat
sekalipun agak samar-samar.

BAHAYANYA RIYA

Syeikh Al Islam Ibnu taimiyyah yang dirahmati Allah ta'ala mengatakan
tentang bahaya riya sebagai sebuah syahwat khofiyah (nafsu yang
ringan).

Oleh karenanya orang yang riya selalu ingin memuaskan syahwatnya
dengan pujian dan komentar manusia.

Sama halnya saat seseorang lapar tentu punya syahwat untuk makan,
lelaki punya syahwat kepada wanita yang cantik jelita dan begitulah
keadaan jiwa orang yang ria selalu mempunyai syahwat dengan
komentar-komentar orang lain tentang dirinya yang sebenarnya akan
membuat mereka menderita di dunia dan di akherat.

Makanya mereka rela mati, bersusah payah mencari ilmu dan menghabiskan
waktunya untuk menumpuk harta akan tetapi niatnya untuk mendapat
pujian saja.

RIYA DALAM NIAT

Riya dalam niat yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk
mendapat pujian, sanjungan, penghargaan dari orang lain, bukan karna Allah swt.

Padahal niat itu
sangat menentukan nilai dari suatu pekerjaan.

Jika pekerjaan yang baik dilakukan dengan niat karena Allah maka
perbuatan itu mempunyai
nilai disisi Allah.
Jika dilakukan karena ingin mendapat sanjungan dan penghargaan dari orang
lain maka perbuatan itu tidak akan memperoleh pahala dari Allah hanya
sanjungan dan itulah
yag akan dia peroleh.

Nabi muhammad SAW bersabda:

Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya´.(HR Muslim)

Riya yang berkaitan dengan hati paling sulit untuk diketahui karena
yang mengetahuinya
hanya Allah swt semata.

IKHLAS MENUJU BAHAGIA DAN RIYA MENUJU DERITA

Orang ikhlas adalah orang yang paling berbahagia hidupnya, adapun
orang yang riya (beramal soleh agar dilihat oleh orang lain) adalah
orang yang paling menderita.


Orang yang ikhlas cukup Allah sajalah yang tau amalannya tanpa sibuk
untuk mendengar puja dan puji orang lain, adapun orang riya sibuk
dengan komentar orang lain karena tanpa komentar, orang-orang riya ini
sepertinya tak bisa hidup, sedih dan menderita.

Orang yang sibuk dengan komentar Allah dengan dirinya adalah orang
yang ikhlas, adapun orang yang sibuk dengan komentar orang lain adalah
orang yang riya.

PERUBAHAN MAYAT DI KUBURAN

Perubahan mayat sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya


Malam Pertama

Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan.
Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak
cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia.
Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi
di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan.
Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman.
Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya
memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu
warna saja.


Malam Kedua

Di kuburan, mulailah anggota- anggota tubuh membusuk seperti limpa,
hati, paru-paru dan lambung.


Hari Ketiga

Di kuburan, mulailah anggota- anggota tubuh itu mengeluarkan bau busuk
tidak sedap.


Seminggu

Setelahnya
Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.


Setelah 10 hari

Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh
tersebut, perut, lambung, limpa..


Setelah 2 Minggu

Rambut mulai rontok


Setelah 15 Hari

Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan
ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya


Setelah 6 Bulan

Yang tersisa hanya rangka tulang saja.


Setelah 25 Tahun

Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji
tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut
'ajbudz dzanab (tulang ekor).
Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla
pada hari kiamat.

Inilah tubuh yang selama ini kita jaga.
Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya.
Oleh karena itulah, jangan biarkan umur kita melewati jasad ini
sia-sia, karena dia akan mendapatkan apa yang telah disebutkan.


Sumber:jurnalhajiumroh.com

Jumat, 04 April 2014

DI TERIMANYA AMAL DENGAN BERTAQWA

Taqwa tidak hanya berhubungan dengan Allah SWT saja, tetapi juga
berhubungan dengan manusia dengan dirinya sendiri, antar sesama
manusia, dan dengan Lingkungan Hidup.

Amal ibadah lahir maupun yang batin adalah syariat.
Kita beramal dan bersyariat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Untuk mendapat ridho, kasih sayang dan kekuasaan Allah. Untuk
mendapat pemeliharaan, perlindungan dan keselamatan dari Allah.
Atau dengan kata lain, untuk mendapat taqwa.
Segala amalan itu untuk menambah taqwa.
Karena Allah hanya menerima ibadah dari orang-orang yang bertaqwa.
Allah hanya membela, membantu dan melindungi orang-orang yang bertaqwa.
Hanya orang-orang yang bertaqwa saja yang akan selamat di sisi Allah Ta'ala.

MENJAGA HUBUNGAN BAIK MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP

Taqwa dapat di tampilkan dalam bentuk hubungan seseorang dengan
lingkungan hidupnya.
Manusia yang bertakwa adalah manusia yang memegang tugas
kekhalifahannya di tengah alam, sebagai subjek yang bertanggung jawab
menggelola dan memelihara lingkungannya. Sebagai penggelola, manusia
akan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan hidupnya di dunia tanpa
harus merusak lingkungan disekitar mereka.
Alam dan segala potensi yang ada didalamnya telah diciptakan Allah
untuk diolah dan di manfaatkan menjadi barang jadi yang berguna bagi
manusia.

Alam yang penuh dengan sumber daya ini mengharuskan manusia untuk
bekerja keras menggunakan tenaga dan pikirannya sehingga dapat
menghasilkan barang yang bermanfaat bagi manusia.
Disamping itu, manusia bertindak pula sebagai penjaga dan pemelihara
lingkungan alam.
Menjaga lingkunan adalah memberikan perhatian dan kepedulian kepada
lingkungan hidup dengan saling memberikan manfaat.

Manusia memanfaatkan lingkungan untuk kesejahteraan hidupnya tanpa
harus merusak dan merugikan lingkungan itu sendiri.

Orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu menjaga lingkungan dengan
sebaik-baiknya.
Ia dapat mengelola lingkungan sehingga dapat bermanfaat dan juga
memeliharanya agar tidak habis atau musnah.

Fenomena kerusakan lingkungan sekarang ini menunjukan bahwa manusia
jauh dari ketaqwaan.
Mereka mengeksploitasi alam tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi
pada lingkungan itu sendiri dimasa depan sehingga mala petaka
membayangi kehidupan manusia.
Contoh dari mala petaka itu adalah hutan yang dibabat habis oleh
manusia mengakibatkan bencana banjir dan erosi tanah sehingga terjadi
longsor yang dapat merugikan manusia.

Bagi orang yang bertaqwa, lingkungan alam adalah nikmat Allah yang
harus disyukuri dengan cara memenfaatkan dan memelihara lingkungan
tersebut dengan sebaik-baiknya.
Disamping itu alam ini juga adalah amanat yang harus dipelihara dan
dirawat dengan baik.
Mensyukuri nikmat Allah dengan cara ini akan menambah kualitas nikmat
yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

Sebaliknya orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah akan
diberi azab yang sangat menyedihkan.
Azab Allah dalam kaitan ini adalah bencana alam akibat eksploitasi
alam yang tanpa batas karena kerusakan ulah manusia.

MENJAGA HUBUNGAN BAIK MANUSIA DENGAN MANUSIA

Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan,
kemasyarakatan, kebangasaan dll.
Semua konsep tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang
berhubungan dengan manusia dengan manusia (hablum minannas) atau
disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan, manusia diciptakan oleh
Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Mereka hidup berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa dan bernegara.
Mereka saling membutuhkan satu sama lain sehingga manusia dirsebut
sebagai makhluk sosial.
Maka tak ada tempatnya diantara mereka saling membanggakan dan
menyombongkan diri, sebab kelebihan suatu kaum tidak terletak pada
kekuatannya, harkat dan martabatnya, ataupun dari jenis kelaminnya
karena bagaimanapun semua manusia sama derajatnya di mata Allah, yang
membedakannya adalah ketaqwaannya.

Artinya orang yang paling bertaqwa adalah orang yang paling mulia
disisi Allah SWT.


Hubungan dengan Allah menjadi dasar bagi hubungan sesama manusia.
Hubungan antara manusia ini dapat dibina dan dipelihara antara lain
dengan mengembangkan cara dan gaya hidupnya yang selaras dengan nilai
dan norma agama, selain itu sikap taqwa juga tercemin dalam bentuk
kesediaan untuk menolong orang lain, melindungi yang lemah dan
keberpihakan pada kebenaran dan keadilan.
Oleh karena itu orang yang bertaqwa akan menjadi motor penggerak,
gotong royong dan kerja sama dalam segala bentukkebaikan dan
kebijakan.

Surat Al-baqarah ayat 177:

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, oring miskin,
musafir(yangmemerlukan pertolongan), dan orang-orang yang
meminta-minta, dan(merdekakanlah)hamba sahaya, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat.
Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang
yang bersabar dalam kesempatan, penderitaan, dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang yang benar(imannya)mereka itulah orang yang
bertaqwa. (Al-baqarah 2:177).

Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa ialah orang yang beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat dan kitab Allah.
Aspek tersebut merupakan dasar keyakinan yang dimiliki orang yang
bertaqwa dan dasar hubungan dengan Allah.
Selanjutnya Allah menggambarkan hubungan kemanusiaan, yaitu
mengeluarkan harta dan orang-orang menepati janji.
Dalam ayat ini Allah menggambarkan dengan jelas dan indah, bukan saja
karena aspek tenggang rasa terhadap sesama manusia dijelaskan secara
terurai, yaitu siapa saja yang mesti diberi tenggang rasa, tetapi juga
mengeluarkanharta diposisikan antar aspek keimanan dan shalat.

MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN DIRINYA SENDIRI (HATI dan NAFSU)

Selain kita harus bertaqwa kepada Allah dan berhubungan baik dengan
sesama serta lingkungannya, manusia juga harus bisa menjaga hati
nuraninya
dengan baik seperti yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW
dengan sifatnya yang sabar, pemaaf, adil, ikhlas, berani, memegang
amanah, mawas diri dll.
Selain itu manusia juga harus bisa mengendalikan hawa nafsunya karena
tak banyak diantara umat manusia yang tidak dapat mengendalikan hawa
nafsunya sehingga semasa hidupnya hanya menjadi budak nafsu belaka
seperti yang tertulis dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 53 yang artinya:

"Dan aku tidak membebaskan diriku (berbuat kesalahan), sesungguhnya
nafsu itu menyuruh kepada kejahatan, kecuali siapa yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku maha pengampun lagi maha
penyayang".(QS. Yusuf 12:53)

Maka dari itu umat manusia harus bertaqwa kepada Allah dan diri
sendiri agar mampu mengendalikan hawa nafsu tersebut.

Ketaqwaan terhadap diri sendiri dapat ditandai dengan ciri-ciri, antara lain :

1) Sabar
2) Tawaqal
3) Syukur
4) Berani

Sebagai umat manusia kita harus bersikap sabar dalam menerima apa
saja yang datang kepada dirinya, baik perintah, larangan maupun
musibah.
Sabar dalam menjalani segala perintah Allah karena dalam pelaksanaan
perintah tersebut terdapat upaya untuk mengendalikan diri agar
perintah itu bisa dilaksanakan dengan baik.
Selain bersabar, manusia juga harus selalu berusaha dalam menjalankan
segala sesuatu dan menyerahkan hasilnya kepada Allah (tawaqal) karena
umat manusia hanya bisa berencana tetapi Allah yang menentukan, serta
selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah dan berani dalam
menghadapi resiko dari seemua perbuatan yang telah ia ditentukan.

MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN ALLAH SWT DENGAN BERTAQWA

Seorang yang bertaqwa (muttaqin) adalah seorang yang menghambakan
dirinya kepada Allah SWT dan selalu menjaga hubungan dengannya setiap
saat sehingga kita dapat menghindari dari kejahatan dan kemunkaran
serta membuatnya konsisten terhadap aturan-aturan Allah.

Memelihara hubungan dengan Allah dimulai dengan melaksanakan ibadah
secara sunguh-sungguh dan ikhlas seperti mendirikan shalat dengan
khusyuk sehingga dapat memberikan warna dalam kehidupan kita,
melaksanakan puasa dengan ikhlas dapat melahirkan kesabaran dan
pengendalian diri, menunaikan zakat dapat mendatangkan sikap peduli
dan menjauhkan kita dari ketamakan.
Dan hati yang dapat mendatangkan sikap persamaan, menjauhkan dari
takabur danmendekatkan diri kepada Allah SWT.

Segala perintah-perintah Allah tersebut ditetapkannya bukan untuk
kepentingan Allah sendiri melainkan merupakan untuk keselamatan
manusia.

Ketaqwaan kepada Allah dapat dilakukan dengan cara beriman kepada
Allah menurut cara-cara yang diajarkan-Nya melalui wahyu yang sengaja
diturunkan-Nya untuk menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia,
seperti yang terdapat dalam surat Ali-imran ayat 138 yang artinya:

"inilah (Al-quran) suatu ketenangan bagi manusia dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa". (QS. Ali-imran 3:138)

Manusia juga harus beribadah kepada Allah dengan menjalankan shalat
lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa selama sebulan penuh dalam
setahun, melakukan ibadah haji sekali dalam seumur hidup, semua itu
kita lakukan menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya.

Sebagai hamba Allah sudah sepatutnya kita bersyukur atas segala
nikmat yang telah diberikan-Nya, bersabar dalam menerima segala cobaan
yang diberikan oleh Allah serta memohon ampun atas segala dosa yang
telah dilakukan.

Kamis, 03 April 2014

BERTAQWA DI SETIAP SAAT APAPUN KEADAANNYA

Takwa yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang datang dari Allah
dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari'at, bukan
dengan tata cara yang diada-adakan.

Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap kondisi, di mana saja
dan kapan saja.

Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada Allah, baik
ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di
tengah keramaian/di hadapan orang.

TAQWA : DI AWASI DI PERHATIKAN DI JAGA ALLAH SWT

Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita
melihat-Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia
melihat kita.

Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan maksiat dan tidak terpedaya
dengan ketaatan.

Taqwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah seseorang selalu
berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya, dan Dia
melihatnya selalu.

PERTAHANKAN TAKWA SAMPAI MATI

Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan
tindakan seseorang untuk melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan
ketundukan total kepada-Nya.

Asal-usul taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dari kejahatan
dan hal-hal yang meragukan (syubhat).

Seruan Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, "Bertaqwalah
kamu sekalian dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu
sekali-kali mati kecuali dalam keadaan muslim", bermakna bahwa Allah
harus dipatuhi dan tidak ditentang, diingat dan tidak dilupakan,
disyukuri dan tidak dikufuri.

NILAI TAKWA

Takwa diartikan bahwa seorang hamba Allah takut atas murka Allah dan
siksa-Nya, oleh karena itu seorang hamba Allah dituntut untuk
melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam penggunaannya, istilah takwa ini selanjutnya hanya dipergunakan
untuk menunjukkan rasa takut dan kepatuhan terhadap Allah swt.

Orang yang bertakwa berarti orang yang senantiasa melaksanakan
perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Jadi, yang dimaksud nilai-nilai takwa adalah segala sesuatu,
sifat-sifat (hal-hal) yang penting dalam melaksanakan sebuah kegiatan
dengan mengamalkan perintah-perintah Allah swt dan menjauhi segala
larangan-Nya.

Orang yang bertakwa akan patuh dan taat kepada Allah serta senantiasa
akan terpelihara dalam kehidupannya.

Dengan demikian, takwa merupakan keharusan bagi setiap orang.

Takwa harus diterapkan di mana saja dan kapan saja, seseorang
bertugas dan berada dalam hidup dan kehidupan sehari-harinya.

KEBERUNTUNGAN YANG AKAN DI PEROLEH ORANG-ORANG BERTAKWA

Pertama, mereka akan memperoleh al-Furqon, yaitu kemampuan untuk
membedakan antara yang haq dan yang bathil, halal dan haram, dan
segenap kesalahannya serta dosa-dosanya akan diampuni.
Hal ini menjadi bagian sebuah perjuangan masing-masing agar meraih
predikat taqwa tersebut.

Kedua, mereka akan memperoleh jalan keluar dari segala ragam problema
hidup yang dihadapinya, dan akan dianugerahkan rizki tanpa diduga
serta dimudahkan segala urusannya.

Ketiga, segenap amalan-amalan shalehnya diterima oleh Allah SWT dan
menjadi berat timbangannya dihari kiamat kelak, dengan mudah
penghisabannya dan kelak menerima catatan-catatan amalnya yang baik.

Coba kita renungkan firman Allah SWT dalam QS Az-Zalzalah: 7-8 yang artinya:
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat atompun, niscaya dia
akan melihat (balasan)-Nya. Dan barang siapa yang mengerjakan
kejahatan seberat atompun, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya
pula."

Keempat, Allah SWT akan memasukan kedalam surga, kekal didalamnya
serta hidup dalam keridhaan-Nya.
Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran: 15 yang artinya :
"untuk orang-orang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah SWT. Dan Allah maha melihat akan hamba-hambanhya."


Jelaslah bahwa dengan taqwa kepada Allah SWT akan dapat kita raih
kemulian hidup serta kebaikan di dunia dan akhirat.

KE UNTUNGAN ORANG-ORANG BERTAKWA

Pertama, mereka akan memperoleh al-Furqon, yaitu kemampuan untuk
membedakan antara yang haq dan yang bathil, halal dan haram, dan
segenap kesalahannya serta dosa-dosanya akan diampuni.
Hal ini menjadi bagian sebuah perjuangan masing-masing agar meraih
predikat takwa tersebut.

Kedua, mereka akan memperoleh jalan keluar dari segala ragam problema
hidup yang dihadapinya, dan akan dianugerahkan rizki tanpa diduga
serta dimudahkan segala urusannya.

Ketiga, segenap amalan-amalan shalehnya diterima oleh Allah SWT dan
menjadi berat timbangannya dihari kiamat kelak, dengan mudah
penghisabannya dan kelak menerima catatan-catatan amalnya yang baik.

Coba kita renungkan firman Allah SWT dalam QS Az-Zalzalah: 7-8 yang artinya:
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat atompun, niscaya dia
akan melihat (balasan)-Nya. Dan barang siapa yang mengerjakan
kejahatan seberat atompun, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya
pula."

Keempat, Allah SWT akan memasukan kedalam surga, kekal didalamnya
serta hidup dalam keridhaan-Nya.

Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran: 15 yang artinya :

"untuk orang-orang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah SWT. Dan Allah maha melihat akan hamba-hambanhya."


Jelaslah bahwa dengan takwa kepada Allah SWT akan dapat kita raih
kemulian hidup serta kebaikan di dunia.

LIMA CIRI-CIRI ORANG BERTAKWA

Pertama, dalam hidupnya gemar menginfakkan harta bendanya di jalan
Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang.

Kedua, mampu mengendalikan serta menahan diri dari sifat amarah.

Ketiga, selalu bersifat pemaaf dan tidak pendendam kepada orang lain
yang berbuat salah.

Keempat, tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau
menzalimi diri sendiri, ia segera ingat kepada Allah, dan kemudian
bertobat, beristighfar, memohon ampunan kepada-Nya atas segala
perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

Kelima, secara sadar tidak mengulang perbuatan keji dan mungkar yang
pernah dilakukan.


Ciri-ciri orang bertakwa itu dapat secara jelas kita lihat dalam QS
Ali Imran: 133-135 yang artinya :

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah SWT menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui."

Rabu, 02 April 2014

TAQWA ADALAH

Taqwa :

1. Melaksanakan segala perintah Allah

2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram)

3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah


Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara.

"memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk Allah"

Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa.

Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari
berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.

Itulah maka, ketika seekor kuda melakukan langkahnya dengan sangat
hati-hati, baik karena tidak adanya tapal kuda, atau karena adanya
luka-luka atau adanya rasa sakit atau tanahnya yang sangat kasar,
orang-orang Arab biasa mengatakan Waqal Farso Minul Hafa(Taj).

Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari
ketentuan Allah dan melindungi diri dari dosa/larangan Allah.

Bisa juga diartikan berhati-hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk Allah.

Selasa, 01 April 2014

SHOLAWAT BADAWIYAH

ALLAHUMMA SHALLI WASALLIM WABAARIK 'ALA SAYYIDINA WAMAULAANA
MUHAMMADIN SYAJARATIL ASHLINUURANNIYYAH WALAM'ATIL
QABDLATIRRAHMANIYYATI, WA AFDLALIL KHALIQATIL INSANIYYATI WAASYRAFISH
SHUURATIL JASMANIYYATI, WAMA'DANILASRAARIR RABBAANIYYATI, WAKHAZAAINIL
'ULUUMIT ISHTHAFAAIYYATI. SHAAHIBIL QABDHATIL ASHLIYYATI.
WALBAHJATISSANIYYATI WARRUTBATIL 'ALIYYATI MANINDARAJATIN NABIYYUNA
TAHTA LWAAIHII. FAHUMMINHU WAILAIHI. WASHALLI WASALLIM WABAARIK
'ALAIHI WA'ALAA 'ALIHII WASHAHBIHI 'ADADAMAA KHALAQTA WARAZAQTA
WAAMATTA WAAHYAITA ILAA YAUMI YUB'ATSU MAN AFNAITA, WASALLIM TASLIIMAN
KATSIIRAA WALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN.


Ya Allah curahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta barokah atas
junjungan dan tuan kami Muhammad tumbuhan yang berasal dari cahaya
kemilauan genggaman (Allah) yang bersifat belas kasih dan
seutama-utama makhluk manusia, semulia-mulia rupa jasad dan pusat
segala rahasia keTuhanan dan penyiapan segala ilmu terpilih, pemilik
genggaman keaslian, kemilauan yang indah dan derajat yang luhur , yang
semua nabi berteduh di bawah panjinya, maka para nabi bersumber dari
padanya dan akan kembali kepadanya pula , Dan limpahkanlah pula
kesejahteraan, keselamatan dan barokah atasnya dan segenap keluarga
serta sahabat-sahabatnya sebanyak ciptaan dan rizqiMu, yang Engkau
matikan dan Engkau hidupkan hingga hari dibangkitkan segala yang telah
Engkau binasakan. Dan berilah keselamatan dan kesejahteraan
sebanyak-banyaknya hingga hari kiamat. Dan segala puji bagi Allah ,
Tuhan seru sekalian alam.