Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh _monggo pinarak ingkang sekeco_

Jumat, 22 Oktober 2010

Perjalanan ke Akherat 
    
    Saat Dijemput Maut hingga Tempat Keabadian

Perjalanan ke Akherat

Saat Dijemput Maut hingga Tempat Keabadian

Tatkala kita menginjakkan dua kaki kita di dunia ini, maka sebenarnya kita tengah melakukan safar (perjalanan) besar menuju Rabb yang Mahabesar.
Suatu perjalanan dari dunia fana menuju akhirat yang abadi.
Suatu perjalanan terbesar yang pernah ada.
Di dunia, perjalanan kita sangat singkat sekaligus sangat menentukan.
Sangat singkat jika dibandingkan dengan masa setelah mati.
Ketahuilah, kapan saja maut bisa menjemput, teman dalam perjalanan sangatlah sedikit, sementara musuh selalu mengintai di mana saja dan kapan saja, siap membinasakan kita, sementara perjalanan masih sangat jauh.

Lamanya, perjalanan setelah mati tidak bisa dibayangkan dengan singkatnya kehidupan di dunia.
Dan sangat menentukan, karena di dunialah tempat menanam, tempat berbekal, tempat beribadah, tempat berdo'a, dan tempat berusaha melakukan "start" yang tepat dan benar.
Sedangkan setelahnya adalah tempat menuai dan tempat mempertanggung jawabkannya.
Sebelum semuanya terlambat,maka Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat." (QS. Al-A'laa: 9)


Ada pribahasa: Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
Namun penyesalan di dunia sangatlah berguna, selama taubat masih diterima.
Adapun penyesalan yang tidak berguna sama sekali adalah penyesalan di akhirat.
Insya Allah, sangat bermanfaat bagi mereka yang :
1. menyadari bahwa dirinya sudah divonis mati oleh Allah, namun tidak tahu kapan kematian itu mendatanginya.
2. Ingin memiliki hati yang hidup, dan berkeinginan agar hatinya tidak mati, meski jasadnya telah mati.
3. ingin disambut dengan Malaikat pembawa kabar gembira ketika mati.
4. ingin dirindukan oleh para bidadari yang cahaya senyumnya sanggup meredupkan mentari.
5. ingin disapa oleh Allah, "Wahai fulan bin fulan, ingatkah engkau pada hari engkau melakukan demikian dan demikian?" la pun teringat akan kesalahannya (semasa di dunia) , maka ia mengatakan, "Wahai Rabb, tidakkah Engkau mengampuniku." Allah menjawab, " Tentu saja. Dengan keluasan ampunan-Ku, engkau sampai pada kedudukanmu.
6. ingin melihat Wajah Rabb-Nya di Surga, kenikmatan yang melebihi segala kenikmatan-kenikmatan yang ada di Surga.

Maka, mumpung perjalanan kita masih di dunia, dengar-kanlah Dia Azza Wa Jalla yang berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, jangan-lah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang: siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bershadaqah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.'
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian seseorang apabila datang waktu kematiannya.
Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (QS. Al- Munaafiqun: 9-11)

Semoga Allah mengakhiri perjalanan kita di Surga tanpa harus melalui Neraka terlebih dahulu:
Dimulai dengan pembahasan tentang kematian:

la tidak memiliki teman.

Jika ia datang, maka berakhirlah segala sesuatu.

la tidak memiliki tempat karena seluruh alam ini adalah tempatnya.

Kita tidak bisa lari atau bersembunyi darinya, walaupun kita berada dalam benteng yang sangat kokoh.

la tidak memiliki waktu karena ia terus bekerja sepanjang hari sepanjang tahun.

la tidak menunggu seorang pun, tetapi semuanya menunggunya.

Ia menghancurkan angan, keinginan dan impian.

Sebelumnya ada sesuatu dan setelahnya ada suatu yang lain.

la adalah akhir perjalanan pertama manusia di dunia, menuju perjalanan berikut-nya.

Kedatangannya yang berbeda-beda kepada setiap orang Dan sekaratnya.

Kemudian Apa yang Terjadi di Kubur

Tentang Hari Kiamat dan Hisab

Tentang Tiupan Sangkakala

Tentang syafa'at

Tentang Hisab ( Perhitungan)

Tentang Mizan (Timbangan)

Tentang Shirath (Jembatan)

Tentang Telaga

Tentang Neraka

Tentang Surga
Tentang bidadari

Diakhiri dengan:

Melihat Alloh Subhanahu Wa Ta'ala



Semoga Dia menjadikan kita sebagai orang-orang yang melihat-Nya.

Aamiin.

Tidak ada komentar: