Kita tak perlu marah jika memang kita di pihak yang benar, tidak usah ngotot. Buat apa repot-repot mencari cara supaya dia percaya, kalau dia tidak mau percaya ya sudah biarkan saja. Suatu saat nanti pasti dia bisa mengerti sendiri tentang kebenaran.
Seandainya kita bersalah akui saja jangan gegabah, buat apa marah-marah padahal sudah nyata-nyata salah mau membuktikan apa lagi..? Masih mau berdalih apa lagi..?
Buat apa di tutupi toh kita tidak bisa menipu diri sendiri.
Cobalah jadi diri sendiri jangan hanya menuruti mata yang tiada batasnya.
Kita bicara, berkata-kata bisa juga di bilang bertukar fikiran/mengasah otak supaya tidak tumpul. Karena dengan berbicara telinga mendengar, otak bekerja mencerna dan menilai.
Bertukar pendapat bisa tambah pedoman hidup yang sama sekali kita belum tahu jadi tahu dan mengerti, akhirnya lebih bisa mawas diri.
Bertukar pengalaman menambah wawasan pengetahuan tentang apa saja yang ada di sekeliling kita.
Rahasianya pandai berbicara ada 3 :
1. Mau bicara, bukan hanya diam kalau di ajak ngomong, 2. Mau bertanya tentang apa saja yang belum di ketahui dan mencari jalan supaya bisa mengerti.
3. Mau mendengarkan apabila ada yang berbicara dan berusaha memahami tentang apa maksud kemauan si pembicara. Biasakan mendengarkan dulu jangan memotong perkataan hingga selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar