Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh _monggo pinarak ingkang sekeco_

Jumat, 24 Juni 2011

SABAR DALAM SAKIT

SABAR DALAM SAKIT
Rasulullah Saw. telah memberi kabar gembira bagi mereka yang tetap sabar dan tabah saat ditimpa sakit, musibah ataupun derita lainnya.
Bagi mereka adalah ampunan dari-Nya atas dosa-dosa yang dilakukannya,tidaklah musibah, penyakit, kesengsaraan, kesedihan dan rasa sakit menimpa seorang muslim, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.

Orang-orang yang bersabar dengan penderitaan sebagai hamba-hamba-Nya yang memperoleh kebajikan.
Mereka inilah orang-orang yang benar imanya (karena telah teruji) dan mereka inilah kelompok muttaqien yang sesungguhnya.
Sakit adalah batu ujian bagi kita untuk menaikan derajat kita ketingkat yang lebih tinggi lagi.
Dengan sakit kita akan tahu bawa sehat itu adalah nikmat yang tiada bandingannya dan kita tidak akan pernah lagi menyia-nyaiakan nikmat sehat dengan berbuat sekehendak kita, berbuat dosa dan menyengsarakan orang lain.

Sakit Adalah Sebagai Penghapus Dosa
Tidak ada orang yang ingin ditimpa penyakit.
Meskipun demikian ternyata ada maksud tertentu dari Allah atas penyakit yang diderita hamba-Nya.
Dalam buku Panduan Menghadapi Sakit dan Kematian karya Ahmad Yani, disebutkan terdapat lima keutamaan sakit menurut Islam:

1. Menghapus Dosa,
Ini merupakan keutamaan yang besar dari Allah Swt karena dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, dosa yang pernah dilakukannya bisa terhapus karena penderitaannya dalam menghadapi penyakit menjadi kafarat (penebus) dosanya, Rasulullah Saw bersabda:

"Tiada seorang mu'min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya" (HR. Bukhari).

2. Tetap Mendapatkan Pahala Dari Amal Kebaikan Yang Biasa Dilakukannya Diwaktu Sehat

Hal ini karena ia tidak bisa menjalankan amal kebaikan itu bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia dalarn keadaan sakit.

Misalnya kalau kita biasa ke masjid untuk shalat berjamaah, tentu kita mendapatkan pahala yang besar, setiap langkahnya diangkat baginya satu derajat dan dihapuskan satu kesalahannya kemudian malaikat akan terus mengucapkan shalawat (memintakan ampunan) kepadanya, selama dia masih berada di ruangan shalat tersebut , namun pada saat kita sakit tentu tidak bisa ke masjid tapi kita tetap mendapat pahalanya.
Rasulullah Saw bersabda:

"Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mancatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat." (HR. Bukhari).

Di dalam hadist lain, Rasulullah Saw bersabda yang menguatkan hadits di atas:

"Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: "Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat." (HR. Abu Hanifah).

3. Memperoleh Pahala Kebaikan

Segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya.
Seorang muslim yang sabar dalam menghadapi penyakit maka baginya pahala kebaikan.
Rasulullah Saw bersabda:

"Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa." (HR.Bukhari).

Di dalam hadits lain yang senada tentang ini, Rasulullah Saw bersabda:

Barangsiapa dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka dia (diuji)dengan suatu musibah. (HR. Bukhari).

4. Memperoleh Derajat Yang Tinggi di Sisi Allah SWT

Hal ini karena di dalam surga ada derajat tertentu yang harus dicapai, bila seorang muslim tidak mampu mencapainya dengan suatu amal, maka ia bisa memperoleh derajat yang tinggi itu dengan musibah atau penyakit yang dideritanya, misalnya mati syahid merupakan kematian yang sangat mulia, dia bisa dicapai dengan cara berperang dijalan Allah dan mati pada saat peperangan itu, namun bila seseorang ingin memperoleh kematian yang mulia itu, tapi perang di jalan Allah secara fisik tidak terjadi, maka ia tetap bisa mendapatkan derajat mati syahid dengan penyakit yang menimpa sehingga menyebabkan kematiannya, Rasulullah saw bersabda:

"Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim." (HR. Bukhari)

Di dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:

"Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu." (HR. Thabrani)

5. Memperoleh Ganjaran Berupa Surga

Mana kala seorang muslim menghadapi penyakit dengan penuh kesabaran, misalnya penyakit yang sangat menyulitkan penderitanya dalam kehidupan ini seperti buta matanya, Rasulullah saw bersabda:

" Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga." (HR. Ahmad).
Dengan demikian, meskipun tidak menyenangkan, sakit merupakan ujian yang dapat memberikan keutamaan dan manfaat yang besar, baik bagi si penderita maupun keluarganya.
Oleh karena itu, penyakit harus dihadapi dengan sikap, pemikiran dan prilaku yang positif.
Ingat hukum Law of Attraction, kalau kita selalu berlaku positif, maka yang hal positif tersebut InsyaAllah akan datang ke kita.
Misalnya ketika sakit kita berpikiran dan memasukkan ke alam bawah sadar "sehat, kuat, sabar!!".
Maka hal tersebut dapat mempercepat kesembuhan kita.

sumber: rhanu.web.id

2 komentar:

Nurhasanah Sidabalok mengatakan...

subhanallah. semoga dengan mengetahui semua faedah ini, kita semakin sabar dengan semua sakit yang sedang kita alami.

nice artikel.

Anonim mengatakan...

Innalillah wa innailaihi Roojiun, Adikku meninggal 3 hari yg lalu dlm usia 28 thn, krn sakit yg dideritanya yg jarang sekali dia keluhkan. Pd hal penyakitnya cukup parah sampai datangnya kematian. Selamat jalan adiku, semoga amal sholeh menyertaimu. Sisa obat menjadi kenangan bahwa sabar dan usaha yg kau jalani. Terimakasih artikelnya karena tulisannya penuh hikmah untuk yg ditinggalkan.