Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh _monggo pinarak ingkang sekeco_

Senin, 18 Juni 2018

YANG MENYAKSIKAN

Yang Menyaksikan (Asy-Syahid)
Tatkala al-Junaid — rahimahullah — ditanya, “Mengapa asy-Syahid (yang menyaksikan) itu di sebut Syahid (menyaksikan)? Maka ia menjawab, “Dzat Yang Maha Menyaksikan, al-Haq Swt. adalah Yang menyaksikan hati nurani Anda dan rahasia-rahasia hati Anda, dimana Dia senantiasa mengetahuinya, menyaksikan Keindahan-Nya yang ada pada makhluk dan hamba-hamba-Nya. Jika seseorang melihat-Nya, ia akan menyaksikan Ilmu-Nya dengan melihat kepada-Nya. Sementara itu, seorang Sufi yang ‘menyaksikan’ harus menempuh tingkatan para murid, sehingga ia bisa menyaksikan umumnya kaum arif (al-’arifin) dan memikul nama orang yang menyaksikan yang hadir dalam kegaiban, dimana ia tidak merasa keberatan, tidak letih dan tidak pernah lengah. Jika ia masih pernah lengah dan lupa sebagaimana seorang murid, maka ia belum disebut orang yang sanggup menyaksikan (asy-syahid). Dan ketika yang berlangsung adalah selain ketentuan ini dalam lahiriahnya maka itu tidak benar, dan ia bukanlah cara yang ditempuh kaum Sufi.”

Tidak ada komentar: