Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh _monggo pinarak ingkang sekeco_

Sabtu, 15 Maret 2014

HATI dan NAFSU

Allah menciptakan hati dan menjadikannya sebagai raja dan anggota badan sebagai bala tentaranya. Jika raja baik, maka bala tentara juga ikut baik. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging yang jika baik, akan baiklah seluruh tubuh dan sebaliknya jika rusak, akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah sepotong daging itu adalah hati”(Muttafaq Alaihi). Hati adalah tempat berteduhnya iman dan taqwa atau kekufuran, nifak dan kesyirikan. Nabi SAW bersabda: “Taqwa berasa di sini(beliau mengarahkan tangannya ke dadanya sebanyak tiga kali). (H.R Muslim) Iman adalah keyakinan, ucapan dan perbuatan. Keyakinan hati dan ucapan lisan. Serta amalan hati dan anggota badan. Hati mengimani dan embenarkan. Sehingga terucaplah kalimat syahadat dari lisan yang kemudian diamalkan oleh hati berupa mahabbah(rasa cinta),khauf(rasa takut),raja’(rasa harap). Lisan tergerak untuk berdzikir, membaca al-Qur’an. Anggota badan bersujud dan ruku’ serta beramal sholeh untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Badan mengikuti hati sehingga tidak ada sesuatu keinginan kuat dalam hati melainkan akan tercermin dalam amalan lahiriah bagaimanapun bentuknya. Amalan hati adalah segala amalan yang tempatnya adalah di dalam hati dan terkait dengannya. Yang paling agung adalah iman pada Allah SWT, sikap membenarkan yang membuahkan ketundukan dan ikrar/pengakuan. Selain itu rasa cinta, takut, harap, rasa kembali, tawakkal, sabar, yakin, khusyu’dll dari seorang hamba pada Allah SWT. Sebagaimana hati memiliki tugas/amalan, ada pula lawan darinya yaitu penyakit hati. Lawan dari keikhlasan adalah riya’. Keyakinan lawannya adalah keraguan. Rasa cinta lawannya adalah kebencian… dst. Jika kita lalai dari memperbaiki hati, maka dosa-dosa akan bertumpuk sehingga membinasakan hati. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika seorang hamba melakukan sebuah kesalahan, maka akan dituliskan dalam hatinya satu noda hitam. Apabila ia berlepas diri darinya dengan beristighfar dan bertaubat, maka hati akan dibersihkan kembali. Bila ia melakukan kesalahan kembali akan ditambah noda hitam dalam hatinya. Jika ia masih berbuat dosa lagi, maka akan ditambah lagi noda hitamnya, sehingga bertambah tinggi. Itulah ar-raan yang difirmankan Allah: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka”.(Q.S al-Muthaffifin :14) (H.R Tirmidzi). Beliau Nabi Muhammad SAW juga bersabda: “Ujian dan cobaan itu senantiasa ditimpakan dalam hati seperti tikar sepotong demi sepotong. Hati mana saja yang menerimanya akan dituliskan titik hitam dan sebaliknya bila hati menolaknya, akan dituliskan titik putih. Sehingga ada dua macam hati. Hati yang putih seperti batu licin. Tidak memudharatkannya cobaan/godaan selama ada langit dan bumi. Sedang hati satunya berwarna keruh, seperti sejenis cangkir jubung yang terbalik, tidak mengenal perkara yang makruf dan tidak pula mengingkari perkara yang mungkar. Ia hanya mengikuti hawa nafsunya.”(H.R Muslim)

Tidak ada komentar: