Ego dan Bangga DiriEgo adalah pribadi yang merasa dirinya tinggi. Ia adalah orang yang selalu membanggakan dirinya sendiri, sangat mengagumi pribadinya dan sangat rakus untuk memiliki. Ia ingin menguasai semuanya, baik yang sedikit maupun yang banyak, baik yang mahal maupun yang murah, meskipun harus mengalahkan orang lain. Selain itu, ia bersifat kedekut dan bakhil.
Puasa datang untuk meluruskan kepribadian ketika dia bergaul dengan orang lain. Puasa mampu mengubahnya sehingga kita menyangka kita sedang berada di hadapan orang lain selain orang yang tadi kita kenal dan kita pahami. Puasa menjadikan dirinya memiliki sifat dermawan, pemberi, lebih mementingkan orang lain dari dirinya sendiri dan lebih mendahului perkara-perkara yang dapat membahagiakan orang lain. Dengan ikhlas hati dia memberi mereka harta yang membuatnya kedekut semasa tidak berpuasa semata-mata karena ingin mengharapkan balasan dan pahala-Nya serta berusaha mengamalkan hadith Rosulull0h s.a.w : yang artinya : "Siapa yang menyediakan hidangan berbuka puasa untuk orang yang berpuasa niscahya dia akan memperoleh pahala yang sama dengannya tanpa sedikitpun mengurangkan pahala orang yang berpuasa."
Ketika dia merasakan betapa pedihnya penderitaan orang-orang miskin, maka dia pun dapat menghayati kehidupan mereka saat dia menjalani amaliah ketika berpuasa yang di lakukannya. Dia akan mengalami minimumnya keinginan untuk memiliki dunia, minimumnya sifat bangga diri dan menemui betapa berat penderitaan yang mereka alami. Pada masa itu dia akan mengosongkan sifat egonya. Dia akan dapati betapa dia begitu banyak melupakan keadaan orang lain yang begitu menderita demi menjamin kehidupannya begitu juga orang-orang miskin yang memerlukan huluran tangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar