Penafsiran Hikmah Tentang Sedulur papat limo pancer(bahasa jawa)
Berupa empat macam nafsu yang berada di dalam diri manusia. Serta menjelaskan 4 penjaga malaikat dalam kehidupan manusia.
1. Nafsu supiyah / Keindahan,
Nafsu yang berhubungan dengan masalah kesenangan.
Jika tidak dikendalikan, ia akan menyesatkan jalan hidup kita.
Manusia umumnya senang dengan hal-hal yang bersifat keindahan, misalnya wanita (asmara).
Maka dari itu, manusia yang terbenam dalam nafsu asmara/birahi diibaratkan bisa membakar dunia.
2. Nafsu amarah
Nafsu yang berkaitan dengan emosi.
Jika tidak dikendalikan, ia sangat berbahaya karena akan mengarahkan kita pada perbuatan serta perilaku yang keji dan rendah.
Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah, tentu ia akan selalu merasa ingin menang sendiri dan bertengkar, sampai akhirnya kehilangan kesabaran.
Oleh karena itu, sabar adalah alat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
3. Nafsu aluamah / Serakah
Yaitu nafsu yang sudah mengenal baik dan buruk.
Manusia pada dasarnya memiliki rasa serakah dan aluamah.
Karena itu, apabila nafsu tersebut tidak dikendalikan, manusia bisa merasa ingin hidup makmur hingga tujuh turunan.
4. Nafsu mutmainah / Keutamaan
Merupakan nafsu yang telah menguasai keimanan (mungkin lebih tepat nafsu yang telah dikendalikan oleh keimanan), yang membawa sang pemilik menjadi berjiwa tenang, ridho, dan tawakkal.
Walaupun nafsu ini merupakan keutamaan atau kebajikan, namun bila melebihi batas, tentu saja tetap tidak baik.
Misalnya, memberi uang kepada orang yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua uangnya sehingga ia sendiri menjadi kekurangan, jelas itu bukan hal yang baik.
5. Hati nurani
Hati nurani jika tetap terjaga akan bersih dari nafsu dan kotoran penyakit hati lainnya.
Beribadah terasa ringan dan ridho Allah SWT akan di dapatkan dalam tiap tarikan keluar masuknya nafas.
Kemudian penafsiran hikmah lainya menyebutkan bahwa sedulur papat merupakan penjaga kita sejak kita dilahirkan, yaitu Para malaikat.
Penafsiran ini muncul seiring masuknya Islam ke Pulau Jawa. Kepercayaan tentang saudara empat ini dipadukan dengan empat malaikat dalam dunia Islam, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail.
Dan, oleh ajaran sufi tertentu, kepercayaan tersebut disejajarkan dengan empat sifat nafsu, yaitu nafsu amarah, lawwamah, sufiah, dan mutmainah.
1. Malaikat Jibril bertugas menjaga keimanan manusia.
Malaikat ini ditugaskan menyampaikan Wahyu sehingga dihubung-hubungkan oleh masyarakat jawa seperti kakang kawah yang menjadi pembuka jalan.
2. Sedangkan Malaikat Mikail bertugas mencukupi kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Sama juga dengan Adi ari-ari yang mencukupi kebutuhan sari makanan Sang jabang bayi.
3. Malaikat Izrail bertugas menjaga manusia agar senantiasa berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk.
Malaikat Izrail merupakan malaikat pencabut nyawa, sama halnya dengan getih, tanpa getih atau darah bayi tidak akan hidup.
4. Malaikat Israfil bertugas menerangi kalbu kita, malaikat peniup sangka kala yang dihubungkan dengan pernafasan bayi dengan sang ibu melalui Pusar.
5. Sementara itu, yang kelima adalah Sang Guru Sejati yang tiada lain adalah Gusti Allah Yang Mahakuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar